Friday, August 29, 2008

Model Evaluasi Pembelajaran berbasis Web

Universitas Islam Malang (Unisma) selama dua hari menyelenggarakan workshop "Pengembangan Sistem Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT" bagi Dosen FKIP Unisma (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika) dengan narasumber Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro dan saya sendiri. 

Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro menyampaikan materi dalam 2 sesi pagi : Bentuk dan Jenis Evaluasi Pembelajaran, dan Model Authentic Assessment dalam Evaluasi Pembelajaran.

Sedangkan saya, siangnya jam 13.00-16.00 diminta teori dan praktik tentang : Model Evaluasi Pembelajaran berbasis Web

Peda kesempatan tersebut saya menyampaikan tentang jenis-jenis tes interaktif berbasis IT, yaitu:

Tes Objective :

  • True – False (benar salah)
  • Multiple Choice (pilihan ganda)
  • Multi Select (pilihan ganda asosiasi)
  • Mathcing (menjodohkan)

Tes Non Objective :

  • Jumble exercise (menyusun huruf/kata)
  • Fill in the Blank (close activity) (melengkapi/jawaban singkat)‏
  • Crossword (teka-teki silang)

Saya sampaikan pula software-sofware untuk membuat tes interaktif tsb, salah satunya adalah Hot Potatoes, yang selanjutnya dipraktekan secara bersama-sama. Hot Potatoes, adalah freeware bagi pendidikan, dan mudah digunakan. Untuk interaktifity, hot potatoes menggunakan HTML dan Javascript, namun untuk menggunakan dan membuat tes, tidak perlu menguasai HTML dan Javascript.

Ada 6 tools di Hot Potatoes, yaitu :

  • JQuiz (question-based exercises)‏
  • JCloze (gapfill exercises)‏
  • JMatch (matching exercises)‏
  • JMix (jumble exercises)‏
  • JCross (crosswords)‏
  • The Masher (buildling linked units of material)‏

Saya perkenalkan satu-persatu. Mulai dari JQuiz untuk membuat soal pilihan ganda. Cukup 2 langkah : yaitu mengisikan judul tes, pertanyaan dan pilhan jawaban, kemudian tekan button export web page (atau tekan F6), maka kita akan menyimpan hasilnya, berupa file HTML dan bisa langsung preview hasilnya.

Para dosen langsung mencoba, karena mereka membawa laptop. Begitu selesai membuat jenis soal ini, dan bisa dilakukan dengan mudah, mulai pertanyaan-pertanyaan agar bentuk tes bisa lebih interaktif, diantaranya:

  • bagaimana menambahkan intruksi/perintah
  • bagaimana memberi waktu (batasan waktu mengerjakan soal)
  • bagaimana agar siswa/peserta tes hanya diberi kesempatan 1 kali menjawab
  • bagaimana agar bisa membuat soal lebih dari 3 (karena kalau belum registrasi di hot potatoes, maks. 3 soal)
  • bagaimana menambah bacaan pada soal
  • bagaimana mengacak soal, atau dan jawaban.

maka sesi-sesi berikutnya adalah tentang konfigurasi di hot potatoes sehingga menjawab pertanyaan2 di atas. Dilanjutkan seluruh jenis quiz dicoba, hingga membuat TTS dengan mudah. Tepat jam 16.00 workshop bisa diselesaikan.


Tuesday, August 26, 2008

Update Hot Potatoes

Hot Potatoes adalah software untuk membuat quiz berbasis web dan cukup interaktif,
Mulai dikenal saat hot potatoes versi 5, dan saat ini sudah versi 6.2.5.1.
Pada versi 6, untuk melihat versi berapakah hotpotatoes yang dipakai, dan versi berapa yang ada di web.uvic.ca bisa melalui menu Options - Update Hot potatoes,
maka kita akan dikonekkan ke web hot potatoes di internet.

Game Edukasi

Sering kita lihat di televisi kita iklan "ketik reg spasi game, kirim ke 1111", bersaing denga iklan lain "ketik reg spasi manjur, ketik reg spasi primbon" dll, kapan ada iklan "ketik reg spasi edugame"
Edugame atau game edukasi, karena game edukasi sebenarnya sangat dibutuhkan, bagaimana kita bermain sambil belajar, nge-game sambil belajar.
Semoga dalam waktu dekat, karena Peluang Game Mobile di Industri Game ternyata sangat besar, sebagai contoh game mobile di Indosar sebagaian besar masih dipasok oleh developer game dari luar negeri, baru 1 yg dari dalam negeri. Peluang ini juga ditunjukkan oleh jumlah pengguna HP di indonesia, saat sampai 120 juta, dari jumlah tersebut ada nilai 5 Milyard perbulan yang beredarkarena mendownload game mobile.
Game developer juga bisa menjadi main job maupun side job. Bayangkan, misalnya sebuah game didownload dgn harga 5000/game, dan developer dalat royalti 200 perak saja, namun karena yg download 1 juta hp/bulan, bisa dapat royalti 200 juta per bulan.
Demikian beberapa hal yg disampaikan pembicara pada seminar “Peluang dan Tantangan Industri Game di Indonesia”, sekaligus launching JENI Research Center di VEDC Malang pada hari Sabtu 23 Agustus kemarin.
Saya diminta panitia menjadi moderator salah satu pembicara seminar tersebut, yaitu Risman Rais dari Gaming Management Division PT. Indosat.
JENI Research Center diresmikan oleh manajemen Sun Microsystem dan VEDC Malang, di Genung Timur/baru VEDC Malang. JRC ini selain diharapkan menjadi product research juga market research, utamanya software Java. Game mobile merupakan salah satu unggulan.
Sebelumnya, pada hari Jum’at di tempat yang sama diadakan Kontes Game Mobile Edukasi Indonesia (KGMEI) 2008, diikuti oleh developer game dari berbagai perguruan tinggi. Hasilnya diumumkan pada akhir acara seminar, dimana pemenang 1 adalah dari ITS Surabaya, ke-2 dari Seamolec Jakarta, ke-3 dari ITS Surabaya. KGMEI ini juga menunjukkan banyak developer muda yang punya potensi besar meramaikan industri game di Indonesia, tinggal Pemerintah, baik Depdiknas dan Deperin, serta perguruan tinggi bisa menjembatani ke pihak Industri/Provider/Operator Seluler.
Salah satu pihak yang siap mewadahi, adalah Seamolec dan JRC.

Wednesday, August 13, 2008

Workshop Pembelajaran Berbasis ICT di Makassar



Hari Senin 11 Juli 2008 saya ke Makassar, mendapat undangan Dinas Pendidikan Propinsi Sulsel untuk menjadi narasumber workshop Pembelajaran Berbasis ICT bagi Guru Produktif SMK se-Sulsel. Ttadi malam, acara workshop dibuka, yg kebetulan saya terlambat hadir, karena penerbangan saya dari surabaya delay.
Hari ini mulai acara workshop workshop Pembelajaran Berbasis ICT bagi Guru Produktif SMK se-Sulsel.Tadi malam saya juga sempat ketemu dengan fasilitator lain, yaitu Pak Yohanes Mainda (PAk Yo), Pak Haryanto dan Pak Amin. Dengan Pak Yo - SMKN 5 Makassar, sempat komunikasi via email, bahkan materi saya, saya kirim via email ke Pak Yo. Kalau Pak Amin, dari SMKN 2 Makassar, ternyata 1 bulan yang lalu, pelatihan eLearning di VEDC Malang selama 2 minggu. Jadi Pak Amin, sudah paham materi yang akan saya bawakan dan saya susun. Karena kebetulan, untuk materi pelatihan eLearning di VEDC, sylabusnya adalah berdasar yang pernah saya buat, meskipun pelatihan kemarin bukan saya yang menyampaikan.Dengan fasilitator, saya diskusi strategi workshop, dan saya lihat jadwal yang mereka buat adalah berdasar kerangka program yang saya kirim via email.Jumlah peserta hampir 100 orang, dan ternyata tidak semuanya berlatar belakang mengajar TI. Info yang seharusnya mereka membawa laptop, juga diterima hanya sekitar 30 % saja. Jadi nanti 1 laptop untuk bertiga.
Ada tiga materi utama yang diberikan pada workshop ini:
- Penulisan Bahan Ajar berbasis Web, penulisan_bahanajar_berbasis-web
- Pengenalan Moodle
- Pembuatan Blog., membuat_blog_wordpressKarena, di tempat workshop tidak ada fasilitas internet, maka untuk Blog hanya informasi saja, dan mereka diharapkan bisa langsung mempraktekan sesuai modul yang sudah saya buat.Hari pertama ini diisi dengan pengantar Pembelajaran Berbasis ICT oleh saya, kemudian Pak Amin ngasih pengantar eLearning dan Pembuatan Instruktional Desain. Wah bagus juga, habis pelatihan di VEDC, pak Amin bisa langsung mendesiminasikan di workshop ini.
Siangnya, saya ngasih pengantar Penulisan Bahan Ajar berbasis Web (presentasi), dilanjutkan praktek dipandu oleh Pak Amin.Barulah di materi ini, peserta antusias, karena software eXe yang digunakan menarik buat mereka. Dengan cepat mereka bisa membuat bahan ajar berbasis web. Apalagi ketika membuat Quiz, bisa interaktif. Juga ketika dikenalkan Image Magnifier, wah bisa bikin kaca pembesar/zooming untuk gambar. Masih ada tool lain dari eXe, dan ini membuat penasaran peserta.Semua materi bisa di download pada link-link di atas.
Peserta juga mendapat CD berisi file materi dan software, yang sudah diunduh sebelumnya oleh Pak Yo. Memang enak kalau bekerja dengan sesama pengguna ICT, bisa berkolaborasi dengan cepat dan efesien.