Tuesday, August 26, 2008

Game Edukasi

Sering kita lihat di televisi kita iklan "ketik reg spasi game, kirim ke 1111", bersaing denga iklan lain "ketik reg spasi manjur, ketik reg spasi primbon" dll, kapan ada iklan "ketik reg spasi edugame"
Edugame atau game edukasi, karena game edukasi sebenarnya sangat dibutuhkan, bagaimana kita bermain sambil belajar, nge-game sambil belajar.
Semoga dalam waktu dekat, karena Peluang Game Mobile di Industri Game ternyata sangat besar, sebagai contoh game mobile di Indosar sebagaian besar masih dipasok oleh developer game dari luar negeri, baru 1 yg dari dalam negeri. Peluang ini juga ditunjukkan oleh jumlah pengguna HP di indonesia, saat sampai 120 juta, dari jumlah tersebut ada nilai 5 Milyard perbulan yang beredarkarena mendownload game mobile.
Game developer juga bisa menjadi main job maupun side job. Bayangkan, misalnya sebuah game didownload dgn harga 5000/game, dan developer dalat royalti 200 perak saja, namun karena yg download 1 juta hp/bulan, bisa dapat royalti 200 juta per bulan.
Demikian beberapa hal yg disampaikan pembicara pada seminar “Peluang dan Tantangan Industri Game di Indonesia”, sekaligus launching JENI Research Center di VEDC Malang pada hari Sabtu 23 Agustus kemarin.
Saya diminta panitia menjadi moderator salah satu pembicara seminar tersebut, yaitu Risman Rais dari Gaming Management Division PT. Indosat.
JENI Research Center diresmikan oleh manajemen Sun Microsystem dan VEDC Malang, di Genung Timur/baru VEDC Malang. JRC ini selain diharapkan menjadi product research juga market research, utamanya software Java. Game mobile merupakan salah satu unggulan.
Sebelumnya, pada hari Jum’at di tempat yang sama diadakan Kontes Game Mobile Edukasi Indonesia (KGMEI) 2008, diikuti oleh developer game dari berbagai perguruan tinggi. Hasilnya diumumkan pada akhir acara seminar, dimana pemenang 1 adalah dari ITS Surabaya, ke-2 dari Seamolec Jakarta, ke-3 dari ITS Surabaya. KGMEI ini juga menunjukkan banyak developer muda yang punya potensi besar meramaikan industri game di Indonesia, tinggal Pemerintah, baik Depdiknas dan Deperin, serta perguruan tinggi bisa menjembatani ke pihak Industri/Provider/Operator Seluler.
Salah satu pihak yang siap mewadahi, adalah Seamolec dan JRC.

No comments: