Hot Potatoes, software untuk membuat quiz interaktif mengeluarkan versi Java, artinya versi ini akan berjalan pada Java Virtual Machine.
Dengan demikian Hot potatoes bisa bekerja multiplatform, bisa dijalankan di Mac OS X, Windows, Linux or OS apapun yang penting ada Java Virtual Machine.
Ini tentu menggembirakan, apalagi Hot potatoes merupakan versi yang dapat digunakan secara cuma-cuma untuk kalangan pendidikan dimana tidak hasilnya tidak dikomersialkan.
Selengkapnya bisa download di Java Hot Potatoes 6.0.2.12 on the Hot Potatoes Betas page
Friday, December 28, 2007
Thursday, December 27, 2007
Virtual Laboratory
Selama 4 hari, Fak. Pertanian - Universitas Islam Malang (Unisma) menyelengarakan Workshop Agricultural Virtual laboratory (ViLab). ViLab merupakan bagian dari elearning yang lebih memfokuskan pada laboratorium maya. Dengan ViLab peserta bisa melakukan praktikum secara simulasi, atau minimal mengatahui cara pelaksanaan praktikum sebelum melaksanakan praktikum sesuangguhnya.
Workshop diikuti oleh Dosen-dosen Fak. Pertanian Unisma.
Pada Workshop tersebut, saya diminta memberikan materi tentang "Interaktif Assesment", pada elearning, sangat diperlukan interaktifitas agar peserta dapat mengikuti kegiatan secara maya dengan menyenangkan. demikin pula, bentuk tes atau ujian, diperlukan satu interaktifitas.
Beberapa bentuk tes interaktif yang dapat dibuat pada eLearning adalah :
True – False : benar salah
Multiple Choice ; pilihan ganda
Multi Select : memilih lebih dari satu
Fill in the Blank (close activity) ; melengkapi kalimat, atau mengisi
Jumble exercise : menyusun huruf atau kata
Mathcing : menjodohkan
Crossword : teka teki silang,
bentuk-bentuk tersebut dapat dibuat pada aplikasi berbasis web. Software yang mudah serta free digunakan untuk pendidikan adalah Hot potatoes.
Fasilitas yang ada di Hot Potatoes adalah:
JQuiz (question-based exercises)
JCloze (gapfill exercises)
JMatch (matching exercises)
JMix (jumble exercises)
JCross (crosswords)
The Masher (buildling linked units of material)
Hot Potatoes dapat di download di http://www.hotpot.uvic.ca/
Tutorialnya ada di menu help-tutorial, atau bisa download tutorial saya di http://media.jardiknas.org
Workshop diikuti oleh Dosen-dosen Fak. Pertanian Unisma.
Pada Workshop tersebut, saya diminta memberikan materi tentang "Interaktif Assesment", pada elearning, sangat diperlukan interaktifitas agar peserta dapat mengikuti kegiatan secara maya dengan menyenangkan. demikin pula, bentuk tes atau ujian, diperlukan satu interaktifitas.
Beberapa bentuk tes interaktif yang dapat dibuat pada eLearning adalah :
True – False : benar salah
Multiple Choice ; pilihan ganda
Multi Select : memilih lebih dari satu
Fill in the Blank (close activity) ; melengkapi kalimat, atau mengisi
Jumble exercise : menyusun huruf atau kata
Mathcing : menjodohkan
Crossword : teka teki silang,
bentuk-bentuk tersebut dapat dibuat pada aplikasi berbasis web. Software yang mudah serta free digunakan untuk pendidikan adalah Hot potatoes.
Fasilitas yang ada di Hot Potatoes adalah:
JQuiz (question-based exercises)
JCloze (gapfill exercises)
JMatch (matching exercises)
JMix (jumble exercises)
JCross (crosswords)
The Masher (buildling linked units of material)
Hot Potatoes dapat di download di http://www.hotpot.uvic.ca/
Tutorialnya ada di menu help-tutorial, atau bisa download tutorial saya di http://media.jardiknas.org
Tuesday, December 18, 2007
Senayan Library Automation
Satu lagi software otomasi perpustakaan, dibuat oleh PIH Depdiknas. Saya kutip dari senayan.diknas.go.id
Senayan is an open source Library Management System. It is build on Open source technology like PHP and MySQL. Senayan provides many features such as Bibliography database, Circulation, Membership and many more that will help "automating" library tasks. This project is proudly sponsored by Pusat Informasi dan Humas Depdiknas and licensed under GPL v3.
Senayan is an open source Library Management System. It is build on Open source technology like PHP and MySQL. Senayan provides many features such as Bibliography database, Circulation, Membership and many more that will help "automating" library tasks. This project is proudly sponsored by Pusat Informasi dan Humas Depdiknas and licensed under GPL v3.
As a complete Library Managements System, SENAYAN has many features that will help library and librarian to do their job done easily and quickly. Below some features provided by SENAYAN :
- Online Public Access Catalog (OPAC) with thumbnail document image support (can be use for book cover), Simple Search and Advanced Search mode
- Documents record detail in XML format
- Bibliographic/catalog database management with book cover image support
- Document items database management
- Master Files management to manages document referential data such as GMD, Collection Types, Publishers, Authors, Locations, Authors and Suppliers
- Circulation support with following sub-features :
- Loan and Return transaction
- Collections reservation
- Quick return
- Configurable and flexible Loan Rules
- Membership management
- Stock Taking module to help Stock Op name process in library
- Reporting and Statistics
- System modules with following sub-features :
- Global system configuration
- Modules management
- Application Users and Groups management
- Holiday settings
- Barcodes generator utility
- Database backup utility
Sunday, December 16, 2007
Seminar ICT di Bulukumba Sulsel
Hari ini, minggu 16 Desember 2007, ICT Center Bulukumba yaitu SMKN 1 Bulukumba, menyelenggarakan Seminar ICT untuk Guru.
Meskipun hari minggu, peserta cukup banyak, ada 180 orang mendaftar seminar ini. Hal ini menunjukkan, antusias para Guru, di kota yang jaraknya 150 km dari Makassar, untuk mendapatkan informasi terbaru, untuk perkembangan pendidikan.
Saya diminta Pak Leksi menyampaikan materi tentang "Konsep dan Implementasi TIK dalam Dunia Pendidikan", disini saya menyampaikan komponen menuju masyarakat berbasis pengetahuan, serta konsep elearning-web portal dan digital library. Kemudian menjelaskan tool serta software untuk mengaplikasikan hal tsb. Saya juga sempat mendemokan cara menulis di blog, juga demo LMS.
Apa yang dilakukan Pak Leksi, Kepala SMKN 1 Bulukumba sekaligus Koordinator ICT Center, bisa dicontoh: meskipun Bulukumba kota kab. yang cukup jauh dari Makassar/Provinsi, kurang lebih 4 jam perjalan darat, tapi beliau ingin pendidikan di Kab. Bulukumba juga tidak jauh berbeda dengan berbagai kota besar di Indonesia, salah satu kuncinya adalah dengan selalu mengikuti informasi melalui internet.
Apalagi dengan adanya jardiknas, smkn 1 bulukumba sebagai ict center juga terus berbenah, segera mengkoneksikan dengan jardiknas melalui dinas pendidikan, memasang antena sektoral, sehingga sekolah-sekolah di sekitar bisa mengkoneksikan sendiri ke jardiknas via ict center.
Kemudian melakukan pelatihan jardiknas, tetapi karena jumlah peserta yg memang dibatasi persekolah, beliau memandang perlu sosialisasi ke banyak guru di kab. bulukumba, untuk itu dibuatlah 'work group' tentang ICT untuk pendidikan, tentunya dengan model "brief demo".
Persiapan tidak terlalu lama, yaitu sepulang dari Fornas Jardiknas di Malang.
Ternyata dalam waktu 2 minggu, mendapat tanggapan yang bagus dari guru-guru di Bulukumba, ada 150 orang yang mendaftar (meskipun berbayar/"saweran"), bahkan pada hari H tercatar 180-an yang mendaftar. Mungkin ini juga karena topik yang dipilih pak Leksi,
sangat menarik:
- Kebijakan Dinas Pendidikan dalam menyiapkan Guru TIK
- Konsep dan Implementasi TIK dalam dunia Pendidikan (eLearning, portal Belajar, Digital Library
- Urgensi Sertifikasi guru di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi - Pendayagunaan TIK
karena selalu mengikuti milis dikmenjur, seminar juga dikemas dengan Brief Demo, jadi langsung didemokan 'how to" dari setiap topik seminar. Beliau bilang, materi sudah ada di cd, tinggal dibaca, sekarang yg penting gimana prakteknya.
Materi seminar dimasukkan ke CD, ada software opensource dan materi seminar, bahkan semua KepMen, Kepres, UU yang berkaitan dengan Pendidikan, Sertifikasi Guru, TIK, didownload dari Internet dan dimasukkan dalam CD.
Seminar juga membagi Doorprice, berupa flash disk dll, yang selain menghibur disela-sela acara, serta juga memang bermanfaat.
Diakhir seminar, beliau juga berpesan, apabila peserta ingin belajar TIK lebih lanjut, sesuai topik2 seminar, ICT Center Bulukumba terbuka sebagai tempat belajar TIK bagi guru-guru di Bulukumba. Jadi seminar ini menang ingin menggugah juga memotivasi guru di daerah, bahwa TIK itu mudah, dan bermanfaat untuk Pendidikan,
Bravo untuk Pak Leksi dan ICT Center Bulukumba,
Meskipun hari minggu, peserta cukup banyak, ada 180 orang mendaftar seminar ini. Hal ini menunjukkan, antusias para Guru, di kota yang jaraknya 150 km dari Makassar, untuk mendapatkan informasi terbaru, untuk perkembangan pendidikan.
Saya diminta Pak Leksi menyampaikan materi tentang "Konsep dan Implementasi TIK dalam Dunia Pendidikan", disini saya menyampaikan komponen menuju masyarakat berbasis pengetahuan, serta konsep elearning-web portal dan digital library. Kemudian menjelaskan tool serta software untuk mengaplikasikan hal tsb. Saya juga sempat mendemokan cara menulis di blog, juga demo LMS.
Apa yang dilakukan Pak Leksi, Kepala SMKN 1 Bulukumba sekaligus Koordinator ICT Center, bisa dicontoh: meskipun Bulukumba kota kab. yang cukup jauh dari Makassar/Provinsi, kurang lebih 4 jam perjalan darat, tapi beliau ingin pendidikan di Kab. Bulukumba juga tidak jauh berbeda dengan berbagai kota besar di Indonesia, salah satu kuncinya adalah dengan selalu mengikuti informasi melalui internet.
Apalagi dengan adanya jardiknas, smkn 1 bulukumba sebagai ict center juga terus berbenah, segera mengkoneksikan dengan jardiknas melalui dinas pendidikan, memasang antena sektoral, sehingga sekolah-sekolah di sekitar bisa mengkoneksikan sendiri ke jardiknas via ict center.
Kemudian melakukan pelatihan jardiknas, tetapi karena jumlah peserta yg memang dibatasi persekolah, beliau memandang perlu sosialisasi ke banyak guru di kab. bulukumba, untuk itu dibuatlah 'work group' tentang ICT untuk pendidikan, tentunya dengan model "brief demo".
Persiapan tidak terlalu lama, yaitu sepulang dari Fornas Jardiknas di Malang.
Ternyata dalam waktu 2 minggu, mendapat tanggapan yang bagus dari guru-guru di Bulukumba, ada 150 orang yang mendaftar (meskipun berbayar/"saweran"), bahkan pada hari H tercatar 180-an yang mendaftar. Mungkin ini juga karena topik yang dipilih pak Leksi,
sangat menarik:
- Kebijakan Dinas Pendidikan dalam menyiapkan Guru TIK
- Konsep dan Implementasi TIK dalam dunia Pendidikan (eLearning, portal Belajar, Digital Library
- Urgensi Sertifikasi guru di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi - Pendayagunaan TIK
karena selalu mengikuti milis dikmenjur, seminar juga dikemas dengan Brief Demo, jadi langsung didemokan 'how to" dari setiap topik seminar. Beliau bilang, materi sudah ada di cd, tinggal dibaca, sekarang yg penting gimana prakteknya.
Materi seminar dimasukkan ke CD, ada software opensource dan materi seminar, bahkan semua KepMen, Kepres, UU yang berkaitan dengan Pendidikan, Sertifikasi Guru, TIK, didownload dari Internet dan dimasukkan dalam CD.
Seminar juga membagi Doorprice, berupa flash disk dll, yang selain menghibur disela-sela acara, serta juga memang bermanfaat.
Diakhir seminar, beliau juga berpesan, apabila peserta ingin belajar TIK lebih lanjut, sesuai topik2 seminar, ICT Center Bulukumba terbuka sebagai tempat belajar TIK bagi guru-guru di Bulukumba. Jadi seminar ini menang ingin menggugah juga memotivasi guru di daerah, bahwa TIK itu mudah, dan bermanfaat untuk Pendidikan,
Bravo untuk Pak Leksi dan ICT Center Bulukumba,
Thursday, December 06, 2007
Workshop eLearning di Politeknik Negeri Malang
Tanggal 5-6 Desember 2007, Politeknik Negeri Malang mengadakan workshop 2 hari tentang eLearning.
Saya diminta pak Rudi Ariyanto-salah satu koordinator elearning, untuk menyampaikan materi tentang LMS, khususnya Moodle dan juga aplikasi authoring eXe.
Selama kurang lebih 2 jam, hari rabu waktu itu saya menyampaikan konsep LMS, kemudian mengapa kita memilih Moodle, saya sampaikan keunggulan Moodle jika dibandingkan dengan LMS lain.
Saya juga sempat menunjukkan langsung feature-feature moodle, setelah itu saya menyampaikan secara langsung bagaimana membuat bahan ajar berbasis web menggunakan eXe, dimana hasilnya bisa dimasukkan ke Moodle.
Saya diminta pak Rudi Ariyanto-salah satu koordinator elearning, untuk menyampaikan materi tentang LMS, khususnya Moodle dan juga aplikasi authoring eXe.
Selama kurang lebih 2 jam, hari rabu waktu itu saya menyampaikan konsep LMS, kemudian mengapa kita memilih Moodle, saya sampaikan keunggulan Moodle jika dibandingkan dengan LMS lain.
Saya juga sempat menunjukkan langsung feature-feature moodle, setelah itu saya menyampaikan secara langsung bagaimana membuat bahan ajar berbasis web menggunakan eXe, dimana hasilnya bisa dimasukkan ke Moodle.
Friday, November 30, 2007
Mengenalkan eXe di 2 forum
Kemarin saya mengisi 2 forum dalam hari yang sama, yaitu di Seminar Sewindu Milis Dikmenjur bertempat di VEDC Malang dengan peserta 600-an orang dan WorkGroup Forum Nasional Jardiknas di UM dengan peserta 500-an orang dari ICT Center seluruh Kota/Kab. se tanah air. Pagi saya ngisi di VEDC, siangnya ngisi di UM. Jadi ingat metode pemutaran film jaman dulu, bahkan mungkin masih ada, dimana dalam satu kota ada 2 bioskop yang muter film yg sama dengan beda waktu 15 menit, begitu selesai di satu bioskop sebuah roll film
Materi yang disampaikan sama, yaitu tentang cara cepat membuat bahan ajar berbasis web menggunakan eXe. Meskipun singkat waktunya, saya bisa menyampaikan, bahwa hanya dalam waktu kurang dari 15 menit, kita bisa membuat bahan ajar berbasis web, lengkap dengan link daftar isi serta quiz berbasis javascript.
eXe memang solusi tepat bagi kita yang akan membuat bahan ajar berbasis web, karena tanpa perlu pengetahuan tentang HTML, XML ataupun javascript, kita bisa membuat dengan cepat bahan ajar berbasis web.
Materi seminar saya dapat didownload di www.sewindumilisdikmenjur.org
Saya bersyukur karena teman2 MJC yang menyelenggarakan Seminar Sewindu Milis Dikmenjur dapat menyelenggarakan dengan sebaik-baiknya, meskipun saya sebagai ketua panitia harus mondar-mandir VEDC - UM, jadi tidak bisa nungguin penuh kegiatan tersebut, tapi bagaimana lagi, karena kalau tidak, maka nggak dapat sponsor acara seminar tersebut.
Materi yang disampaikan sama, yaitu tentang cara cepat membuat bahan ajar berbasis web menggunakan eXe. Meskipun singkat waktunya, saya bisa menyampaikan, bahwa hanya dalam waktu kurang dari 15 menit, kita bisa membuat bahan ajar berbasis web, lengkap dengan link daftar isi serta quiz berbasis javascript.
eXe memang solusi tepat bagi kita yang akan membuat bahan ajar berbasis web, karena tanpa perlu pengetahuan tentang HTML, XML ataupun javascript, kita bisa membuat dengan cepat bahan ajar berbasis web.
Materi seminar saya dapat didownload di www.sewindumilisdikmenjur.org
Saya bersyukur karena teman2 MJC yang menyelenggarakan Seminar Sewindu Milis Dikmenjur dapat menyelenggarakan dengan sebaik-baiknya, meskipun saya sebagai ketua panitia harus mondar-mandir VEDC - UM, jadi tidak bisa nungguin penuh kegiatan tersebut, tapi bagaimana lagi, karena kalau tidak, maka nggak dapat sponsor acara seminar tersebut.
Seminar Sewindu Milis Dikmenjur
Alhamdulillah, akhirnya Seminar Sewindu Milis Dikmenjur, kemarin berhasil dilaksanakan, dengan jumlah peserta hampir 600 orang, dan seluruh pembicara datang, merupakan kebahagiaan bagi saya dan teman2 penyelenggara. Capek yang terasa hampir satu minggu ini, karena secara bersama juga harus menyiapkan kontes game edukasi indonesia, terasa terobati malam itu, ketika tepat maghrib acara seminar selesai.
Pak Onno sebagai pembicara utama juga berhasil memuaskan peserta yang datang dari berbagai kota di jawa, ada dari bogor, sukabumi, bahkan beberapa luar kota. Saya mendapat kesan dari peserta juga kepuasan dengan topik-topik seminar yang disampaikan pembicara, waktunya terlalu singkat katanya. Memang ... padat sekali materi yg disampaikan, karena diharapkan bisa dilanjutkan di milis dikmenjur. Materi yang disampaikan juga brief demo, sehingga praktis bisa langsung dicoba setelah pulang seminar.
berikut ini berita di Malang Post:
MalangPost, 30-11-07. Dalam hal TIK/ICT Indonesia masih dipandang tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal TIK sudah menjadi kebutuhan utama dalam era informasi global. Untuk mendukung kemajuan TIK di tanah air, sekolah dipandang sebagai salah satu sarana yang mendatangkan kontribusi positif. Atas dasar ini komunitas milis
Dikmenjur menggelar Seminar Nasional bertema Menuju Sekolah Berbasis TIK/ICT di Aula VEDC, kemarin,
Dalam seminar yang diikuti sebanyak 600-an peserta dari kalangan guru, mahasiswa, peserta umum seluruh Indonesia, terdapat beberapa pembicara yang didatangkan khusus untuk memberikan edukasi mengenai TIK. Salah satunya pakar TIK Nasional Dr. Onno W. Purbo dari Jakarta yang menerangkan mengenai Digital Library dan Wajanbolik.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan pengetahuan mengenai Google Apps oleh Toha Mustofa dari MJC (Malang Joint Campus), Konten Pembelajaran oleh Ir. Wahyu Purnomo, MT dari VEDC, Game Teknologi pendidikan oleh M. Aries Syufagi, pengetahuan mengenai Blog oleh Agus Hery dari EditTag Bandung. hadir pula sebagai pembicara, Direktur PSMK Depdiknas Dr. Joko Sutrisno dan Kabiro PKLN Depdiknas Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto.
Dalam acara ini, salah satu perusahaan ICt terkemuka di Indonesia, PT. Excelcomindo Pratama, Tbk (XL) turut menunjukkan kepeduliaanya terhadap dunia pendidikan Indonesia. "Partisipasi XL dalam seminar ini merupakan wujud kepedulian XL pada dunia pendidikan serta memperkaya program ICT di sekolah-sekolah. Kami percaya bahwa pendidikan yang baik akan menciptakan pemimpin yang handal di masa depan" ungkap Martono, Manager Management Services East Area XL.
Terpisah, Corporate Communication East Area XL, Puspita Karnesyia menambahkan, berkaitan dengan ICT, XL menyediakan support jaringan basis 3G dengan coverage terluas. Dengan kecepatan 384 Kbps, XL memberikan kemudahan akses dan layanan dengan tarif murah. "Di Indonesia Timur, jumlah BTS 3G telah mencapai 280 unit per November
2007. Kami juga memberikan kualitas streaming yang lebih bening dan jernih yang mendukung ICT. Ini merupakan bentuk CSR (Corporate Social Responbility) kami khususnya pada dunia pendidikan," pungkas dia. (fio)
Pak Onno sebagai pembicara utama juga berhasil memuaskan peserta yang datang dari berbagai kota di jawa, ada dari bogor, sukabumi, bahkan beberapa luar kota. Saya mendapat kesan dari peserta juga kepuasan dengan topik-topik seminar yang disampaikan pembicara, waktunya terlalu singkat katanya. Memang ... padat sekali materi yg disampaikan, karena diharapkan bisa dilanjutkan di milis dikmenjur. Materi yang disampaikan juga brief demo, sehingga praktis bisa langsung dicoba setelah pulang seminar.
berikut ini berita di Malang Post:
MalangPost, 30-11-07. Dalam hal TIK/ICT Indonesia masih dipandang tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal TIK sudah menjadi kebutuhan utama dalam era informasi global. Untuk mendukung kemajuan TIK di tanah air, sekolah dipandang sebagai salah satu sarana yang mendatangkan kontribusi positif. Atas dasar ini komunitas milis
Dikmenjur menggelar Seminar Nasional bertema Menuju Sekolah Berbasis TIK/ICT di Aula VEDC, kemarin,
Dalam seminar yang diikuti sebanyak 600-an peserta dari kalangan guru, mahasiswa, peserta umum seluruh Indonesia, terdapat beberapa pembicara yang didatangkan khusus untuk memberikan edukasi mengenai TIK. Salah satunya pakar TIK Nasional Dr. Onno W. Purbo dari Jakarta yang menerangkan mengenai Digital Library dan Wajanbolik.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan pengetahuan mengenai Google Apps oleh Toha Mustofa dari MJC (Malang Joint Campus), Konten Pembelajaran oleh Ir. Wahyu Purnomo, MT dari VEDC, Game Teknologi pendidikan oleh M. Aries Syufagi, pengetahuan mengenai Blog oleh Agus Hery dari EditTag Bandung. hadir pula sebagai pembicara, Direktur PSMK Depdiknas Dr. Joko Sutrisno dan Kabiro PKLN Depdiknas Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto.
Dalam acara ini, salah satu perusahaan ICt terkemuka di Indonesia, PT. Excelcomindo Pratama, Tbk (XL) turut menunjukkan kepeduliaanya terhadap dunia pendidikan Indonesia. "Partisipasi XL dalam seminar ini merupakan wujud kepedulian XL pada dunia pendidikan serta memperkaya program ICT di sekolah-sekolah. Kami percaya bahwa pendidikan yang baik akan menciptakan pemimpin yang handal di masa depan" ungkap Martono, Manager Management Services East Area XL.
Terpisah, Corporate Communication East Area XL, Puspita Karnesyia menambahkan, berkaitan dengan ICT, XL menyediakan support jaringan basis 3G dengan coverage terluas. Dengan kecepatan 384 Kbps, XL memberikan kemudahan akses dan layanan dengan tarif murah. "Di Indonesia Timur, jumlah BTS 3G telah mencapai 280 unit per November
2007. Kami juga memberikan kualitas streaming yang lebih bening dan jernih yang mendukung ICT. Ini merupakan bentuk CSR (Corporate Social Responbility) kami khususnya pada dunia pendidikan," pungkas dia. (fio)
Tuesday, October 23, 2007
Seminar Nasional “Menuju Sekolah Berbasis ICT”
Saya bersama teman-teman Malang Joint Campus serta komunitas milis Dikmenjur, mempersembahkan :
Seminar Nasional
MENUJU SEKOLAH BERBASIS ICT
Memperkaya konten Jardiknas – Memperkuat ICT Sekolah
Download brosur di sini >>> Brosur Seminar
Baca selengkapnya…
Wednesday, September 12, 2007
People Enterprise College of Computer Science
Saya mendapat sebuah postingan comment yang menarik, PE College adalah portal yang disediakan untuk anda yang ingin belajar mengenai ilmu komputer baik secara fundamental maupun practical. People Enterprise College of Computer Science diasuh oleh para praktisi yang ahli dibidangnya. Di sini banyak video2 elearning serta materi lainnya. Silahkan kunjungi
http://www.pecollege.net
http://www.pecollege.net
Tuesday, August 28, 2007
Free Hosting untuk Moodle
Setelah melakukan pencarian freehosting/freeserver yang bisa kita install Moodle, saya menemukan sebuah penyedia freehosting yang bisa kita gunakan untuk kita gunakan sebagai situs elearning dengan platform Moodle.
Freeserver tersebut adalah 100 Web Space, kita akan mendapatkan fasilitas 1 domain, bisa domain sendiri atau freedomain dari subdomain 100webspace.net, berikut ini spesifikasinya:
Freeserver tersebut adalah 100 Web Space, kita akan mendapatkan fasilitas 1 domain, bisa domain sendiri atau freedomain dari subdomain 100webspace.net, berikut ini spesifikasinya:
100 Web Space alamatnya http://www.100webspace.com
fasilitasnya cukup menarik :
• 1 Domain Hosted
• 100 MB Data Storage
• 3 GB Data Transfer
• PHP, Perl/CGI-BIN
• 5 Subdomains
• 1 MySQL Database
• 5 MB MySQL Space
• FTP Access
• POP3/IMAP E-mail (No SMTP)
• 24/7 Technical Support
• Small Banner Ad
dan kita bisa install moodle melalui controlpanelnya, menu: Web Tools - eLevante
Free Scripts, dan pilih Moodle. Contoh hasilnya
http://wahyupur.100webspace.net/moodle/
Thursday, August 23, 2007
Pelatihan eLearning di Bontang - Kaltim
Minggu ini mulai 20 Agustus 2007 saya memberikan pelatihan eLearning bagi Guru-guru SLTA di Kota Bontang - Kalimantan Timur.
Pelatihan ini lebih menekankan kepada pengembangan konten dan mengelola di platform eLearning menggunakan moodle.
Jumlah peserta 15 orang, dan akan berlangsung selama 2 minggu di SMA YPK/yayasan pupuk kaltim.
Saya pertama kali ke Bontang Kalimantan Timur, dari malang via surabaya - balikpapan, kemudian naik taxy melalui samarinda, terus ke bontang.
Jadi ingat teman s2 dari poltek samarinda, untung saya masih punya catatan di website saya, setelah cari-cari ketemu di http://www.geocities.com/wahyupur/direktori.html
juda nemukan link penelitian saya di http://www.geocities.com/wahyupur/sppdpp.htm
Pelatihan ini lebih menekankan kepada pengembangan konten dan mengelola di platform eLearning menggunakan moodle.
Jumlah peserta 15 orang, dan akan berlangsung selama 2 minggu di SMA YPK/yayasan pupuk kaltim.
Saya pertama kali ke Bontang Kalimantan Timur, dari malang via surabaya - balikpapan, kemudian naik taxy melalui samarinda, terus ke bontang.
Jadi ingat teman s2 dari poltek samarinda, untung saya masih punya catatan di website saya, setelah cari-cari ketemu di http://www.geocities.com/wahyupur/direktori.html
juda nemukan link penelitian saya di http://www.geocities.com/wahyupur/sppdpp.htm
Friday, April 20, 2007
Backup otomatis di Moodle
Pada awal April 2007 saya membuka sebuah kelas eLearning dengan topik "Computer Hardware" melalui platform Moodle di situs http://www.igi-alliance.com/eLearning. Peserta eLearning berasal dari peserta LF VEDC Malang. Jumlah peserta ada 16 orang, lulusan SLTA dan sebagaian besar adalah tenaga administrasi yang selalu banyak berhubungan dengan komputer, tetapi secara aplikasi.
Bagi mereka, ini adalah kelas pertama mengikuti materi pelatihan menggunakan eLearning, jadi mereka semangat untuk selalu online, diskusi di forum, membaca materi dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada.
Minggu pertama tersebut mereka menyelesaikan 2 modul, minggu berikutnya mereka kaget karena ketika login, course mereka "hilang". Ternyata ada maintenance di server eLearning tersebut, yaitu upgrading. Tapi masalahnya, upgrading tersebut diawali dengan menghapus course yang ada, jadi course Computer Hardware terhapus alias hilang. Mungkin ini mudah diatasi jika sebelum dihapus dibackup dulu, sehingga bisa direstore.
Jadi sebaiknya kita selalu membackup sebelum melakukan penghapusan course. Hal ini bisa juga dilakukan oleh tutor setiap course, tetapi hanya pada course yang diasuh oleh tutor tersebut.
Cara yang lain, adalah mensetting backup otomatis pada server. Setting ini hanya bisa dilakukan melalui Administrator oleh user Administrator. Jadi admin memanfaatkan fasilitas backup di server untuk di setting otomatis schedulnya, mungkin tiap minggu. menu ini ada di Configuration - Banckup (Configure automated backups and their schedule), yang bisa setting ini cuma admin, teacher tidak bisa men-setting ini.
Kesimpulannya: bahwa backup yang sering dipandang sebelah mata dan mungkin agak merepotkan ternyata penting sekali.
Bagi mereka, ini adalah kelas pertama mengikuti materi pelatihan menggunakan eLearning, jadi mereka semangat untuk selalu online, diskusi di forum, membaca materi dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada.
Minggu pertama tersebut mereka menyelesaikan 2 modul, minggu berikutnya mereka kaget karena ketika login, course mereka "hilang". Ternyata ada maintenance di server eLearning tersebut, yaitu upgrading. Tapi masalahnya, upgrading tersebut diawali dengan menghapus course yang ada, jadi course Computer Hardware terhapus alias hilang. Mungkin ini mudah diatasi jika sebelum dihapus dibackup dulu, sehingga bisa direstore.
Jadi sebaiknya kita selalu membackup sebelum melakukan penghapusan course. Hal ini bisa juga dilakukan oleh tutor setiap course, tetapi hanya pada course yang diasuh oleh tutor tersebut.
Cara yang lain, adalah mensetting backup otomatis pada server. Setting ini hanya bisa dilakukan melalui Administrator oleh user Administrator. Jadi admin memanfaatkan fasilitas backup di server untuk di setting otomatis schedulnya, mungkin tiap minggu. menu ini ada di Configuration - Banckup (Configure automated backups and their schedule), yang bisa setting ini cuma admin, teacher tidak bisa men-setting ini.
Kesimpulannya: bahwa backup yang sering dipandang sebelah mata dan mungkin agak merepotkan ternyata penting sekali.
Friday, March 16, 2007
Merestore atau menambah modul di Moodle
Apabila kita ingin merestore sebuah modul course yang telah dibackup ke dalam platform elearning kita di moodle, cukup dengan menggunakan menu restore.
Modul course yang dibackup mempunyai format *.zip, inilah yg nantinya kita restore. Langkah-langkahnya adalah sbb: kita login sebagai admin di platform moodle, setelah itu di menu Administration ada menu Restore, klik menu tsb, maka kita masuk ke Sites files, klik button Upload a file, browse, pilihlah file yang akan diupload ( *.zip), kilik upload. Maka file ada di folder Site Files, disebelah kanan ada link Restore, kemudian ada pertanyaan "Do you want to continue?" klik Yes untuk lanjut, scroll bar ke bawah, klik continue, klik lagi continue, kalau sudah yakin klik : Restore this course now! apabila berhasil maka tampil Restore completed successfully, kemudian klik continue, maka modul yang kita restore akan menjadi modul course baru di platform elearning kita.
Modul course yang dibackup mempunyai format *.zip, inilah yg nantinya kita restore. Langkah-langkahnya adalah sbb: kita login sebagai admin di platform moodle, setelah itu di menu Administration ada menu Restore, klik menu tsb, maka kita masuk ke Sites files, klik button Upload a file, browse, pilihlah file yang akan diupload ( *.zip), kilik upload. Maka file ada di folder Site Files, disebelah kanan ada link Restore, kemudian ada pertanyaan "Do you want to continue?" klik Yes untuk lanjut, scroll bar ke bawah, klik continue, klik lagi continue, kalau sudah yakin klik : Restore this course now! apabila berhasil maka tampil Restore completed successfully, kemudian klik continue, maka modul yang kita restore akan menjadi modul course baru di platform elearning kita.
Monday, February 19, 2007
Google Analitycs
Ingin web kita di analisis? utamanya statistik pengunjung? kalau jawabannya iya, kita bisa memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh Google, silahkan kunjungi web http://www.google.com/analytics/
kalau kita sudah punya account gmail, maka sangat mudah untuk mendapatkan fasilitas ini, kalau belum harus mendaftar dulu di gmail.google.com , setelah itu kita tinggal menuliskan alamat web kita yang ingin di analisis, kemudian kita mendapat script yang nantinya harus kita pasang di web tsb. Sejak saat itu maka web kita akan dimonitor pengunjungnya, dicatat datanya dan kita mendapat laporannya, tidak hanya angka-angka saja, tapi kita juga mendapatkan gambar-gambar grafik dari bermacam2 analisis yg diberikan oleh google, contohnya seperti gambar di samping.
Friday, January 19, 2007
Malang Joint Campus
MJC mengembangkan konsep eLearning dengan sistem "blended learning", yaitu pola sandwich 1 : 3, dimana setiap bulan 1 minggu tatap muka di MJC dan 3 minggu belajar mandiri serta eLearning dari institusi/tempat kerja masing-masing.
Sebagai pilot project, MJC dikembangkan di Villa Gunung Buring Malang, pada bulan Pebruari akan menerima beasiswa dari Beasiswa Unggulan Jardiknas. Khususnya bagi guru/teknisi lab komputer sekolah se-Malang Raya. Selengkapnya di www.malangjc.org
Sebagai pilot project, MJC dikembangkan di Villa Gunung Buring Malang, pada bulan Pebruari akan menerima beasiswa dari Beasiswa Unggulan Jardiknas. Khususnya bagi guru/teknisi lab komputer sekolah se-Malang Raya. Selengkapnya di www.malangjc.org
Thursday, January 11, 2007
Perangkat Lunak Perpustakaan "Athenaeum Light"
Tadi pagi ada teman yang menanyakan tentang software perpustakaan, kadang2 orang langsung menyebut digital library. Sebenarnya ada tiga digital library, satu software adalah untuk administrasi perpustakaan : daftar bibliografi, peminjam buku, report peminjaman dll. Dan satu lagi Digital Library yg biasanya hanya mencantumkan daftar bibliografi dan data buku serta ebook, sehingga bisa diakses secara online. Serta yang menggabungkan keduanya.
Untuk yang pertama, sebut saja Perangkat Lunak Perpustakaan, saat ini cukup banyak, tapi umumnya berbayar, yang opensource saya belum tahu, tapi ada yang freeware yaitu "Athenaeum Light".
Jadi kita bisa memanfaatkan "Athenaeum Light" secara gratis untuk mengelola perpustakaan kita, baik pribadi maupun sekolah. "Athenaeum Light" ini memiliki banyak feature, seperti pencarian buku dan peminjam, pembuatan surat penagihan, report bulanan yang lengkap dengan grafik dll.
"Athenaeum Light" juga ada versi berbayar, yaitu pro-ligth, namun ini berbayar, sedangkan keuntungannya, jumlah data yg direcord jauh lebih banyak.
Lebih lengkap tentang "Athenaeum Light" serta bisa download software, bisa lihat di http://www.sumware.net/sumware.co.nz/athenaeum/index.php
"Athenaeum Light" saat ini banyak digunakan oleh sekolah2 di newzealand, untuk indonesia, bisa lihat pemakaiannya di Perpustakaan Depdiknas Jakarta dll.
Selain itu saat ini sudah ada Komunitas Athenaeum Ligth Indonesia, dengan member lebih 100-an, rencananya akan mengembangkan lagi untuk yang lebih lengkap, webnya bisa dilihat di: http://kali-indonesia.blogspot.com/
juga link ke web yang lain, di sana bisa kita baca: Kata "Athenaeum" diambil dari bahasa Yunani, yang artinya perpustakaan atau reading room. Nama ini digunakan oleh Sumware Consulting, NZ untuk nama produk perangkat lunak "gratisan" yang mereka buat.
Versi Light, adalah versi sederhana dan merupakan potongan dari versi yang lebih lengkap Athenaeum Pro (proprietary). Sekalipun aplikasi ini free dan sekedar potongan perangkat lunak untuk tujuan promosi (strategi marketing), tampaknya fasilitas yang ada sangat menarik untuk dipakai sebagai salah satu otomasi perpustakaan secara sederhana.
Saya sendiri pernah menggunakan software ini, bahkan waktu itu masih versi 5, satu hal yang menarik adalah, adalah kita bisa mengmport data perpustakaan kita, yang mungkin sebelumnya ditulis MS. Excel, selanjutnya tinggal di import. Namun satu hal yang perlu diingat, pastikan komputer yg digunakan sbg server untuk Athenaeun ibi harus yang dilengkap UPS agar bila listrik mati, komputer tidak langsung mati, karena komputer menjalankan database, apabila komputer mati tiba-tiba, databasenya bisa corrupt dan data hilang. Tentu kita tidak menginginkan database yang berisi puluhan ribu data, hilang percuma.
Yang menyenangkan dari Athenaeum adalah kita bisa membuat surat tagihan secara otomatis, serta report bulanan berisi statistik perpustakaan kita disertai grafik yang menarik, dan satu lagi: Software ini Gratis!!
Untuk yang pertama, sebut saja Perangkat Lunak Perpustakaan, saat ini cukup banyak, tapi umumnya berbayar, yang opensource saya belum tahu, tapi ada yang freeware yaitu "Athenaeum Light".
Jadi kita bisa memanfaatkan "Athenaeum Light" secara gratis untuk mengelola perpustakaan kita, baik pribadi maupun sekolah. "Athenaeum Light" ini memiliki banyak feature, seperti pencarian buku dan peminjam, pembuatan surat penagihan, report bulanan yang lengkap dengan grafik dll.
"Athenaeum Light" juga ada versi berbayar, yaitu pro-ligth, namun ini berbayar, sedangkan keuntungannya, jumlah data yg direcord jauh lebih banyak.
Lebih lengkap tentang "Athenaeum Light" serta bisa download software, bisa lihat di http://www.sumware.net/sumware.co.nz/athenaeum/index.php
"Athenaeum Light" saat ini banyak digunakan oleh sekolah2 di newzealand, untuk indonesia, bisa lihat pemakaiannya di Perpustakaan Depdiknas Jakarta dll.
Selain itu saat ini sudah ada Komunitas Athenaeum Ligth Indonesia, dengan member lebih 100-an, rencananya akan mengembangkan lagi untuk yang lebih lengkap, webnya bisa dilihat di: http://kali-indonesia.blogspot.com/
juga link ke web yang lain, di sana bisa kita baca: Kata "Athenaeum" diambil dari bahasa Yunani, yang artinya perpustakaan atau reading room. Nama ini digunakan oleh Sumware Consulting, NZ untuk nama produk perangkat lunak "gratisan" yang mereka buat.
Versi Light, adalah versi sederhana dan merupakan potongan dari versi yang lebih lengkap Athenaeum Pro (proprietary). Sekalipun aplikasi ini free dan sekedar potongan perangkat lunak untuk tujuan promosi (strategi marketing), tampaknya fasilitas yang ada sangat menarik untuk dipakai sebagai salah satu otomasi perpustakaan secara sederhana.
Saya sendiri pernah menggunakan software ini, bahkan waktu itu masih versi 5, satu hal yang menarik adalah, adalah kita bisa mengmport data perpustakaan kita, yang mungkin sebelumnya ditulis MS. Excel, selanjutnya tinggal di import. Namun satu hal yang perlu diingat, pastikan komputer yg digunakan sbg server untuk Athenaeun ibi harus yang dilengkap UPS agar bila listrik mati, komputer tidak langsung mati, karena komputer menjalankan database, apabila komputer mati tiba-tiba, databasenya bisa corrupt dan data hilang. Tentu kita tidak menginginkan database yang berisi puluhan ribu data, hilang percuma.
Yang menyenangkan dari Athenaeum adalah kita bisa membuat surat tagihan secara otomatis, serta report bulanan berisi statistik perpustakaan kita disertai grafik yang menarik, dan satu lagi: Software ini Gratis!!
Tuesday, January 09, 2007
Wordpress Blog Simple dgn berbagai Theme
Menurut Bonk, Blog merupakan salah satu "Learner Empowerment and Individualization of learning", jadi sebaiknya kita memiliki Blog dan murid2 juga memiliki Blog. Cara yang paling mudah melalui www.blogger.com, www.blogsome.com, www.wordpress.org, yahoo blog atau kita bisa search di Google dgn kata kunci "free blog".
Wordpress bisa menjadi pilihan, karena cukup simpel, bisa dapat free hosting atau bisa diinstal di server kita sendiri, sehingga bisa kita customize sendiri.
Pilihan theme atau tampilan juga cukup banyak, hanya memang kita harus download dan install sendiri, salah satu alamat web yang menyediakan theme untuk wordpress adalah
Wordpress juga memiliki feature-feature masa kini, seperti:
* Podcasting with Wordpress
* vBlogging - Video Blogging
* Music Blogging
* moBlogging (Mobile Blogging)
* Using Images
* Photoblogs and Galleries
Blog via email juga bisa dilakukan di Wordpress, juga fasilitas bahasa ada pilihan, termasuk bhs indonesia, bahkan bahasa jawa, yg bisa ditemukan di jawa.lesehan.or.id, disana bisa kita baca: "Sugeng Rawuh dhateng WordPress. Tulisan meniko ateges tulisan sepisanan. Panjenengan saged ngowahi utawi mbusak tulisan meniko, lajeng kantun uthik ing ndonya blog!"
ok ... selamat ber-bog ria
Wordpress bisa menjadi pilihan, karena cukup simpel, bisa dapat free hosting atau bisa diinstal di server kita sendiri, sehingga bisa kita customize sendiri.
Pilihan theme atau tampilan juga cukup banyak, hanya memang kita harus download dan install sendiri, salah satu alamat web yang menyediakan theme untuk wordpress adalah
Wordpress juga memiliki feature-feature masa kini, seperti:
* Podcasting with Wordpress
* vBlogging - Video Blogging
* Music Blogging
* moBlogging (Mobile Blogging)
* Using Images
* Photoblogs and Galleries
Blog via email juga bisa dilakukan di Wordpress, juga fasilitas bahasa ada pilihan, termasuk bhs indonesia, bahkan bahasa jawa, yg bisa ditemukan di jawa.lesehan.or.id, disana bisa kita baca: "Sugeng Rawuh dhateng WordPress. Tulisan meniko ateges tulisan sepisanan. Panjenengan saged ngowahi utawi mbusak tulisan meniko, lajeng kantun uthik ing ndonya blog!"
ok ... selamat ber-bog ria
Friday, January 05, 2007
Hak Paten Blackboard diminta dibatalkan!
Kantor Hak Paten di US, diminta untuk meninjau ulang dan menarik kembali Hak Paten untuk Blakboard (sebuh LCMS Komersil), tepatnya 30 nov yang lalu, The Software Freedom Law Center (SFLC), penyelenggara layanan hukum yang melayani perlindungan Free danOpen Source Software, meminta United States Patent and Trademark Office (USPTO) untuk eninjau ulang dan menarik kembali Hak Paten untuk Blakboard . Jika ini berhasil maka akan membatalkan atas 44 klaim yang diajukan Blackboard.
Blackboard, Inc., maker of web-based software that allows teachers and students to interact outside of the classroom, was awarded the patent on January 17, 2006. The patent, "Internet-based education support system and methods" (U.S. 6988138), grants Blackboard a monopoly on most educational software that differentiates between the roles of teacher and student until the year 2022.
The Software Freedom Law Center filed the re-examination request on behalf of Sakai, Moodle and ATutor, three open source educational software programs. The request cites documents that predate the filing of the Blackboard patent and describe everything claimed in it. For a patent to be valid, it must contain ideas that were original when it was filed.
"In a free society, there is no room for a monopoly on any part of the educational process," said Eben Moglen, Executive Director of SFLC and Professor of Law and Legal History at Columbia University. "We are confident that there is enough prior art for the Patent Office to open, re-examine, and ultimately revoke all of the patent's claims."
The Software Freedom Law Center filed the request for re-examination on November 17. The Patent Office will decide whether to order re-examination of the patent within three months.
About the Blackboard Patent
In July, Blackboard filed a lawsuit against Desire2Learn, a competing educational software maker, alleging infringement of its e-Learning patent. Although Desire2Learn's software is not open source, the open source and educational software communities responded with immediate concern to the possibility of an additional lawsuit that targets them.
"The educational software community has for decades thrived on the open discussion and transmission of ideas," said Joseph Hardin, Sakai Foundation Board Chairman. "We are deeply concerned that Blackboard's broad patent will stifle innovation in our community."
"Blackboard's patent is patently unjust, as it covers ideas that were widely known and implemented before it was granted," said Martin Dougiamas, founder of Moodle. "It's part of a disturbing trend of patents that seek to lock up obvious cultural ideas as the property of individuals."
After Blackboard filed the lawsuit against Desire2Learn, volunteers across the Internet found examples of older programs that used ideas claimed by the patent. These volunteers collaborated to make a Wikipedia article on the "History of virtual learning environments," which documents several examples of prior art.
"A patent on an educational concept -- namely the relationship among students, instructors, and administrators -- makes no sense," said Greg Gay, project lead of ATutor. "Such ideas are public and have been practiced for centuries; they are not the result of research and development."
About the Software Freedom Law Center
The Software Freedom Law Center -- chaired by Eben Moglen, one of the world's leading experts on intellectual property law as applied to software -- provides legal representation and other law-related services to protect and advance Free and Open Source Software. The Law Center is dedicated to assisting non-profit open source developers and projects. For criteria on eligibility and to apply for assistance, please contact the Law Center directly or visit the Web at http://www.softwarefreedom.org.
Blackboard, Inc., maker of web-based software that allows teachers and students to interact outside of the classroom, was awarded the patent on January 17, 2006. The patent, "Internet-based education support system and methods" (U.S. 6988138), grants Blackboard a monopoly on most educational software that differentiates between the roles of teacher and student until the year 2022.
The Software Freedom Law Center filed the re-examination request on behalf of Sakai, Moodle and ATutor, three open source educational software programs. The request cites documents that predate the filing of the Blackboard patent and describe everything claimed in it. For a patent to be valid, it must contain ideas that were original when it was filed.
"In a free society, there is no room for a monopoly on any part of the educational process," said Eben Moglen, Executive Director of SFLC and Professor of Law and Legal History at Columbia University. "We are confident that there is enough prior art for the Patent Office to open, re-examine, and ultimately revoke all of the patent's claims."
The Software Freedom Law Center filed the request for re-examination on November 17. The Patent Office will decide whether to order re-examination of the patent within three months.
About the Blackboard Patent
In July, Blackboard filed a lawsuit against Desire2Learn, a competing educational software maker, alleging infringement of its e-Learning patent. Although Desire2Learn's software is not open source, the open source and educational software communities responded with immediate concern to the possibility of an additional lawsuit that targets them.
"The educational software community has for decades thrived on the open discussion and transmission of ideas," said Joseph Hardin, Sakai Foundation Board Chairman. "We are deeply concerned that Blackboard's broad patent will stifle innovation in our community."
"Blackboard's patent is patently unjust, as it covers ideas that were widely known and implemented before it was granted," said Martin Dougiamas, founder of Moodle. "It's part of a disturbing trend of patents that seek to lock up obvious cultural ideas as the property of individuals."
After Blackboard filed the lawsuit against Desire2Learn, volunteers across the Internet found examples of older programs that used ideas claimed by the patent. These volunteers collaborated to make a Wikipedia article on the "History of virtual learning environments," which documents several examples of prior art.
"A patent on an educational concept -- namely the relationship among students, instructors, and administrators -- makes no sense," said Greg Gay, project lead of ATutor. "Such ideas are public and have been practiced for centuries; they are not the result of research and development."
About the Software Freedom Law Center
The Software Freedom Law Center -- chaired by Eben Moglen, one of the world's leading experts on intellectual property law as applied to software -- provides legal representation and other law-related services to protect and advance Free and Open Source Software. The Law Center is dedicated to assisting non-profit open source developers and projects. For criteria on eligibility and to apply for assistance, please contact the Law Center directly or visit the Web at http://www.softwarefreedom.org.
LCMS yang Open Source
Learning Content Management System (LCMS) atau Course/Learning Management System adalah conten management system untuk pengelolaan eLearning. Saat ini banyak tersedia LCMS seperti Blackboard, WebCT, ATutor, Moodle, Sakai dll. Dua yang pertama (BlackBoard & WebCT) berbayar atau software komersil, artinya kita harus membeli software tersebut ataupun membayar fee tahunan dari system yg disediakan.
Padahal sebuah LCMS sangat diperlukan ketika kita mengembangkan eLearning, karena LCMS menyediakan fitur-fitur serta tool untuk mengelola kelas dalam eLearning, seperti untuk Administrasi, Kolaborasi dan Pembelajaran (material, soal, tugas dll). Untuk itu bagi sekolah ataupun institusi pendidikan akan mengembangkan eLearning, bisa memilih sebuah produk LCMS atau membuat sendiri, namun jika banyak pilihan produk, bagi kita di negara berkembang dimana dana menjadi satu pertimbangan, bisa memilih yang berbayar atau free (open source).
Nah saat ini, ada 3 LCMS terkenal dan handal yang free, ada yg berlisensi GPL (Generap Public License), ada yg EPL - Educational Community License (ECL).
Berikut ini sekilas 3 LCMS yang Open License tersebut:
Sakai
The Sakai Foundation adalah korporasi non-profit yang mendukung pengembangan dan distribusi dari Sakai Collaboration and Learning Environment (SAKAI CLE) yang free dan open source. SAKAI CLE memungkinkan pelajaran online, pengajaran, kerja sama/kolaborasi dan riset baik internal maupun masyarakat luar.
The Sakai Foundation terdiri dari komunitas developer, komunitas perguruan tinggi, individu dan perusahaan yang berperan untuk SAKAI CLE, dan mendukung penggunaan di ratusan institusi pendidikan/sekolah, perguruan tinggi kecil hingga universitas di seluruh dunia. Webnya adalah www.sakaiproject.org
Moodle
ATutor
Padahal sebuah LCMS sangat diperlukan ketika kita mengembangkan eLearning, karena LCMS menyediakan fitur-fitur serta tool untuk mengelola kelas dalam eLearning, seperti untuk Administrasi, Kolaborasi dan Pembelajaran (material, soal, tugas dll). Untuk itu bagi sekolah ataupun institusi pendidikan akan mengembangkan eLearning, bisa memilih sebuah produk LCMS atau membuat sendiri, namun jika banyak pilihan produk, bagi kita di negara berkembang dimana dana menjadi satu pertimbangan, bisa memilih yang berbayar atau free (open source).
Nah saat ini, ada 3 LCMS terkenal dan handal yang free, ada yg berlisensi GPL (Generap Public License), ada yg EPL - Educational Community License (ECL).
Berikut ini sekilas 3 LCMS yang Open License tersebut:
Sakai
The Sakai Foundation adalah korporasi non-profit yang mendukung pengembangan dan distribusi dari Sakai Collaboration and Learning Environment (SAKAI CLE) yang free dan open source. SAKAI CLE memungkinkan pelajaran online, pengajaran, kerja sama/kolaborasi dan riset baik internal maupun masyarakat luar.
The Sakai Foundation terdiri dari komunitas developer, komunitas perguruan tinggi, individu dan perusahaan yang berperan untuk SAKAI CLE, dan mendukung penggunaan di ratusan institusi pendidikan/sekolah, perguruan tinggi kecil hingga universitas di seluruh dunia. Webnya adalah www.sakaiproject.org
Moodle
Moodle adalah software open source yang dirancang untuk pembelejaran berbasis Internet, dengan pengembang yang dipimpin oleh pendirinya Martin Dougiamas dan didukung oleh komunitas lebih dari 150.000 pendidik dan pengembang. Saat ini digunakan di 164 negara lebih dari 19.000 sites dalam 75 bahasa. Moodle dipersembahkan untuk menggunakan tool yang meningkatkan kedalaman dan jangkauan pendidikan online, terutama di area dimana perangkat lunak komersi tidak mampu menyediakannya. Info lanjut langsung ke www.moodle.org
ATutor
ATutor adalah Open Source Web-based Learning Content Management System (LCMS) yang dirancang untuk dapat diakses bagi semua yang mungkin menggunakan sistem termasuk mereka yang mempunyai cacat, dan merancang untuk dapat menyesuaikan diri ke kebutuhan intervi para guru individu, serta dapat mengatur sistem kepada kebutuhan pengajaran spesifik mereka. Dengan keikutsertaan dari banyak kelompok di seluruh dunia, ATUTOR sedang dikembangkan dan dimaintenance di University of Toronto's Adaptive Technology Resource Centre salah satu dari kontributor yang terkemuka pada disain inclusif untuk teknologi informasi.
Gimana memilih diantara 3 LCMS tersebut, pertimbangan yang paling mudah adalah kebutuhan sistem/server serta fitur/tool yang disediakan oleh masing2 LCMS. OK, saya akan menulis masing2 LCMS tersebut.
Gimana memilih diantara 3 LCMS tersebut, pertimbangan yang paling mudah adalah kebutuhan sistem/server serta fitur/tool yang disediakan oleh masing2 LCMS. OK, saya akan menulis masing2 LCMS tersebut.
Tuesday, January 02, 2007
Trainingshare.COM
Beberapa waktu lalu saya menerima CD artikel dari Ibu Uce (Poltek Sakti), isinya semua materi dari Dr. Bonk (key Note speaker konferensi internasional eLearning di Bangkok).
Dari beberapa presentasi dan artikel yang saya baca, saya tertarik dengan sebuah link yg ditulisnya, yaitu Trainingshare.com
Saya coba masuk ke Trainingshare.com, saya menemukan berbagai informasi resources bagi trainer maupun instruktur yang bekerja di dunia training baik pendidikan tinggi, pemerintahan, militer maupun perusahaan swasta.
Di bagian Resources, kita dapat menemukan informasi yang berguna bagi online training/workshop, dan berbagai link umum.
Situs ini juga memiliki feature presentasi dan keynote speak dari Dr. Curt Bonk, yang merupakan pemilik trainingshare.com, courseshare.com, dan lebih dari 140 artikel dan buku pada e-Learning.
Presentasi2 yang ada serta dokumen bisa didownload untuk membaca, tentunya seijin penerbit.
Selain situs ini, ada link menarik yaitu surveyshare.com
Dari beberapa presentasi dan artikel yang saya baca, saya tertarik dengan sebuah link yg ditulisnya, yaitu Trainingshare.com
Saya coba masuk ke Trainingshare.com, saya menemukan berbagai informasi resources bagi trainer maupun instruktur yang bekerja di dunia training baik pendidikan tinggi, pemerintahan, militer maupun perusahaan swasta.
Di bagian Resources, kita dapat menemukan informasi yang berguna bagi online training/workshop, dan berbagai link umum.
Situs ini juga memiliki feature presentasi dan keynote speak dari Dr. Curt Bonk, yang merupakan pemilik trainingshare.com, courseshare.com, dan lebih dari 140 artikel dan buku pada e-Learning.
Presentasi2 yang ada serta dokumen bisa didownload untuk membaca, tentunya seijin penerbit.
Selain situs ini, ada link menarik yaitu surveyshare.com
Subscribe to:
Posts (Atom)